A.EKOSISTEM LAUT
Mengenal Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan
salah satu ekosistem alamiah akuatik yang paling besar di planet bumi ini. Luas
area laut memang mencakup hampir 80% wilayah bumi. Khusus untuk Indonesia yang
merupakan salah satu Negara kepulauaan, luas territorial didominasi oleh
lautan. Dengan demikian, bisa diasumsikan bahwa ekosistem laut memiliki peranan
yang penting bagi rakyat Inodnesia dan juga bagi masyarakat dunia dalam skala
yang lebih besar. Untuk lebih memahami ekosistem laut ini, berikut ciri-ciri
yang bisa dicermati:
- Memiliki luas 2/3 wilayah bumi atau sekitar 70 sampai 80%.
- Kadar mineral yang sangat tinggi dan didominasi CI atau garam sebanyak 55%. Akan tetapi, masing-masing titik memiliki kadar garam yang bervariasi tergantung wilayah lautnya. Misalnya di laut tropika kadar garam tinggi tetapi di laut dengan iklim yang dingin kadar garam justru lebih rendah.
- Terdapat variasi suhu di permukaan dan wilayah yang lebuh dalam.
Jenis-Jenis Ekosistem Laut
Ekosistem laut dibagi lagi ke dalam beberapa jenis ekosistem, yakni:
Ekosistem laut dibagi lagi ke dalam beberapa jenis ekosistem, yakni:
- Ekosistem Pantai, yang letaknya berhadapan langsung dengan daratan juga wilayah pasang surut.
- Ekosistem Estuari atau Muara, adalah titik dimana ekosistem laut dan ekosistem sungai bertemu.
- Ekosistem trumbu karang adalah jenis ekosistem yang didominasi bebatuan karang dan dihuni banyak organisme atau biota laut.
Pembagian
daerah ekosistem air laut
- Daerah Litoral /
Daerah Pasang Surut:
Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut. - Daerah Neritik:
Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos. - Daerah Batial
atau Daerah Remang-remang:
Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton. - Daerah Abisal:
Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
Adaptasi
biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi:
Pada hewan dan tumbuhan tingkat
rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama dengan tekanan osmosis air laut
sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi
bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan
osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan
beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
-
hanyak minum
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus
- sedikit mengeluarkan urine
- pengeluaran air terjadi secara osmosis
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus
- sedikit mengeluarkan urine
- pengeluaran air terjadi secara osmosis
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang
B.TRUMBU KARANG
Terumbu karang adalah ekosistem
di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur
(CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan
biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, krustasea,
ekhinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota lain yang
hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan
jenis-jenis nekton.
|
|
Tipe- Tipe Terumbu Karang :
1.
Terumbu Karang Tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus
berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya
bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah
luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk
melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang
mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas
mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten),
Nusa Dua (Bali).
2.
Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini terletak pada jarak
yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan
dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon
(kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer.
Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan
membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great Barrier Reef
(Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).
3.
Terumbu karang cincin (atolls)
Terumbu karang yang berbentuk cincin
yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak
terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin
merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman
rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan
Selatan), Pulau Dana (NTT), dan Mapia (Papua).
4.
Terumbu karang datar/gosong terumbu (patch reefs)
Terumbu karang yang berkembang secara
horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal dan tumbuh dari dasar
pemukaan laut hingga atas permukaan laut. Terumbu karang sejenis ini bisa
kalian temukan di Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) dan Kepulauan Ujung Batu
(Aceh)
Fungsi dan manfaat terumbu karang dan
perannya Terhadap sistem perikanan
Terumbu karang merupakan ekosistem
laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif. Terumbu karang juga
merupakan ekosistem yang rentan terhadap perubahan lingkungan, namun tekanan
yang dialaminya semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk dan
aktivitas masyarakat di wilayah pesisir. Tingginya tekanan ini diakibatkan oleh
banyaknya manfaat dan fungsi yang disediakan oleh terumbu karang dengan daya
dukung yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia terus bertambah sepanjang
waktu.
Secara alami, terumbu karang
merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan,
peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging),
terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Banyaknya
spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan
ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut. Saat ini, peran
terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai
sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan
farmasi.
Manfaat
Terumbu Karang untuk kita
1. Sumber
ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung protein tinggi.
2. Melindungi
pantai dan penduduk dari hantaman ombak dan arus.
3. Sumber
penghasilan bagi nelayan (tangkapan ikan).
4. Kekayaan
pariwisata bahari yang berdaya jual tinggi (memancing, menyelam, snorkeling).
5. Sumber
kekayaan laut yang bisa digunakan sebagai obat-obatan alami.
6. Sebagai
laboratorium alam untuk pendidikan dan penelitian.
Ternyata terumbu karang itu banyak
manfaatnya yaa.. kita patut bangga terhadap Negara kita Indonesia. karena
sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari perairan yang pastinya terdapat
kekayaan laut didalamnya, salah satunya adalah Terumbu Karang. Untuk itu kita
sebagai masyarakat harus ikut peduli terhadap lingkungan dan melestarikan
kekayaan yang dimiliki oleh Negara kita.
MAMPAAT TRUMBU KARANG DALAM EKOLOGI
a. Penunjang Kehidupan
Oleh karena terumbu karang merupakan
suatu ekosistem, maka ia menunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang
ada di sekitar terumbu karang. Dengan adanya terumbu karang maka tumbuhan
dan hewan laut lainnya dapat tinggal, mencari makan dan berkembang biak di
terumbu karang.
Contohnya hewan-hewan laut seperti
lili laut, kerang, cacing, dan tumbuhan alga dapat menempel pada koloni karang
keras. Ikan-ikan dapat mencari makan dan bersembunyi dari incaran hewan
pemangsa di balik koloni karang keras.
. Mengandung Keanekaragaman
Hayati yang Tinggi
Jika hutan hujan tropis memiliki
biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem lainnya dalam tingkatan spesies,
terumbu karang memiliki biodiversitas tertinggi dalam tingkatan filum.
Terumbu karang juga merupakan ekosistem dengan biodiversitas tertinggi
dibandingkan ekosistem pesisir dan laut lainnya, dalam unit skala
tertentu. Artinya dalam luas 1 km2 di wilayah terumbu karang
mengandung lebih banyak spesies dibandingkan dengan 1 km2 di wilayah
laut dalam.
Terumbu karang di Indonesia terkenal
dengan kekayaan dari biodiversitasnya. Dari sekitar 800 spesies karang
keras yang berhasil diidentifikasi di dunia, sekitar 450 di antaranya ditemukan
di Indonesia. Spesies ikan karang Indonesia sendiri mencapai lebih
dari 2.400 spesies (Tomascik dkk., 1997).
3. Pelindung Wilayah Pantai
Terumbu karang, padang lamun dan
hutan bakau merupakan ekosistem yang saling berhubungan. Terumbu
karang-lah yang pertama kali menghalau ombak besar dari laut, agar tidak
merusak daratan. Kemudian ombak tiba di padang lamun maka energinya akan
diperkecil lagi oleh daun-daun tumbuhan lamun. Ketika ombak tiba di dekat
pantai, maka akar dan batang pohon-pohon mangrove akan memperkecil lagi energi
ombak, sehingga ombak tidak merusak pantai. Dengan demikian kehidupan di
sekitar pantai akan terlindung. Terumbu karang bermanfaat dalam
menghalangi pengikisan akibat energi ombak dan arus, sehingga masalah abrasi
pantai akan lebih mudah diatasi.
4. Mengurangi Pemanasan Global
Mungkin kita telah mengetahui bahwa
hutan hujan tropis merupakan “paru-paru dunia” dimana menyerap gas CO2 hasil
pembakaran sehingga mengurangi pemanasan pada bumi. Terumbu karang pun
dinilai memiliki peran yang sama, karena gas CO2 juga banyak diserap
oleh air laut, dan selanjutnya melalui reaksi kimia dan bantuan karang, akan
diubah menjadi zat kapur yang menjadi bahan baku terumbu (Muller-Parker &
D’Elia, 1997). Dalam proses yang disebut kalsifikasi ini, karang juga
dibantu oleh zooxanthellae (tumbuhan bersel satu yang hidup di dalam jaringan
tubuh karang). Bagaimana hal itu dapat terjadi akan diterangkan di bagian
Biolog Karang.
C.PYRAMID
PEROSES PEMBUATAN PYRAMID
Seorang arsitek Perancis mengklaim telah menguak cara
pembuatan Piramid Besar Khufu yang dilakukan bangsa Mesir kuno ribuan tahun
lalu. Menurutnya, pembangunan piramid dilakukan dari bagian dalam dan bukan
dengan konstruksi dari luar seperti digambarkan para ahli selama ini.
Konstruksi piramid raksasa yang dibangun Khufu, dikenal juga dengan nama Cheops, 4500 tahun lalu telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Piramid setinggi 137 meter tersebut tersusun dari sekitar 3 juta buah batu yang masing-masing beratnya 2,5 ton
Dengan teknik tersebut, untuk membangun makam raja sebesar itu, ia memperkirakan hanya dibutuhkan 4.000 orang. Perkiraan ini jauh lebih kecil daripada prediksi para ahli sebelumnya yang diperkirakan mencapai 100 ribu orang. Houdin berencana untuk membuktikan teorinya dengan cara melakukan uji coba langsung tanpa merusak pyramid.
Konstruksi piramid raksasa yang dibangun Khufu, dikenal juga dengan nama Cheops, 4500 tahun lalu telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Piramid setinggi 137 meter tersebut tersusun dari sekitar 3 juta buah batu yang masing-masing beratnya 2,5 ton
Dengan teknik tersebut, untuk membangun makam raja sebesar itu, ia memperkirakan hanya dibutuhkan 4.000 orang. Perkiraan ini jauh lebih kecil daripada prediksi para ahli sebelumnya yang diperkirakan mencapai 100 ribu orang. Houdin berencana untuk membuktikan teorinya dengan cara melakukan uji coba langsung tanpa merusak pyramid.
PENGERTIAN PIRAMID
Piramida Mesir adalah sebutan untuk piramida yang terletak di mesir yang
dikenal sebagai "negeri piramida" sekalipun ditemukan situs
piramida dalam jumlah besar di semenanjun yukatan yang merupakan pusat peradaban maya
Di Mesir umumnya piramida digunakan
sebagai makam raja-raja mesir kuno yang dikenal dengan nama firaun.
Namun demikian, berabad abad lalu piramida sering digunakan sebagai sasaran
penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja membawa harta kekayaannya
dan segala macam artepak guna di alam baka, sekalipun diberi perlindungan dengan
semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja mesir
kuno berikutnya, makam raja-raja dan para bangsawan ditempatkan pada lembah
yang tersembunyi seperti halnya makam Raja tutankhamun yang ditemukan secara
utuh dan lengkap.
Piramida pun tidak dibuat
sembarangan. Para insinyur Mesir kuno menghitung dulu jarak piramida dengan
matahari, karena matahari adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan
masyarakat Mesir kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui kehebatan mereka dalam
membangun piramida yang termasuk tujuh keajaiban dunia ini. Waktu, harta, dan
tenaga yang dikeluarkan demi pembangunan piramida pun luar biasa banyaknya.
Pembangunan piramida membutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun dan mempekerjakan
lebih dari sepuluh ribu budak, dan banyak yang nyawanya melayang. Piramida
terbesar berada di Giza.
D.SOFT CORAL (KARANG LUNAK )
Karang lunak merupakan bagian dari
ekosistem terumbu karang yang dianggap penting dan merupakan komponen kedua
terbesar sesudah karang batu serta mempunyai peranan yang penting dalam ekologi
terunbu karang, seperti memberikan kontribusi pada pembentukan terumbu
(Manuputty, 2002). Penelitian karang lunak telah banyak dilakukan terutama
penelitian tentang kandungan bioaktif yang terdapat dalam karang lunak.
Mengingat banyaknya peranan karang lunak yang dimanfaatkan sebagai bahan
senyawa bioaktif masih berasal dari alam maka pengendalian stok di alam perlu
dilakukan secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk tetap
menjaga kelestariannya adalah melakukan transplantasi dengan fragmentasi
buatan.
Penelitian
dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai Januari 2011 di Laboratorium Pusat
Studi Ilmu Kelautan IPB, Ancol, Jakarta Utara menggunakan perlakuan pencahayaan
yang berbeda pada kolam pengamatan. Kolam yang pertama dibiarkan terbuka dan
kolam yang kedua ditutup menggunakan terpal. Data pengukuran diolah menggunakan
software Image J dan Microsoft Office Excel 2007. Data total
pertumbuhan karang lunak dianalisis menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap.
Pengukuran karang lunak meliputi pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan, dan
tingkat kelangsungan hidup.
Pada
kolam yang terbuka, tingkat kelangsungan hidup Lobophytum strictum mencapai
100% sampai akhir penelitian, sedangkan pada kolam tertutup (tanpa cahaya)
hanya mampu bertahan selama 8 minggu sebesar 62,5%. Pertumbuhan panjang
rata-rata karang lunak selama penelitian berkisar antara (5,95±0,31cm) sampai
(10,04±0,6cm). Pada awal penelitian lebar rata-rata fragmen pada kolam terbuka
memiliki nilai (5,27 ± 0,51 cm) dan pada akhir penelitian minggu ke-12 lebarnya
bertambah menjadi (6,84 ± 0,72 cm). Pertumbuhan panjang dan lebar rata-rata
kolam tertutup mengalami penurunan setiap minggu. Pada akhir penelitian,
panjang karang lunak berkurang sebesar 3,55 cm sedangkan lebarnya berkurang
4,28 cm.
Cahaya matahari berperan
penting dalam kehidupan karang lunak, hal ini dikarenakan adanya mikrosimbion zooxhantellae
yang memerlukan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hasil penelitian
yang didapatkan bahwa kelangsungan hidup karang lunak pada kolam terbuka lebih
baik daripada kolam tertutup. Hasil analisa ragam untuk pengaruh pencahayaan
terhadap pertumbuhan panjang Lobophytum srictum mendapatkan hasil yang
berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa pencahayaan berpengaruh terhadap
pertumbuhan panjang karang lunak Lobophytum srictum.
Pertumbuhan Karang Lunak Semua organisme hidup mengalami tumbuh dan
berkembang. Buddemeir 1978 in Suharsono (1984) pertumbuhan bagi karang
dapat diartikan sebagai perubahan massa per satuan waktu, perubahan volume per
satuan waktu, dan perubahan area permukaan per satuan waktu. Kecepatan tumbuh
karang lunak bervariasi dan tergantung dari jenis, tempat tumbuh dan faktor
lain yang berpengaruh. Secara global, terumbu karang tumbuh dan berkembang
optimal pada perairan bersuhu rata-rata tahunan 25-32 °C, dan dapat
mentoleransi suhu sampai dengan 36-40 °C. Efek dari perubahan suhu pada karang
dapat menyebabkan turunnya respon makan, mengurangi rata-rata reproduksi,
banyak mengeluarkan lendir, dan proses fotosintesis atau respirasi berkurang
(Haris, 2001).10
Karang Lunak Lobophytum strictum Terumbu karang merupakan
ekosistem di perairan tropis yang kaya akan biota-biota penyusunnya, dengan
keanekaragaman jenis yang tinggi. Salah satu biota penyusun terumbu karang
adalah karang lunak (Octocorallia, Alcyionacea). Kelompok ini diwakili oleh suku
Alcyoniidae yang merupakan kelompok karang lunak yang tersebar luas di perairan
Indo-Pasifik Barat dalam jumlah besar (Bayer, 1956 in Manuputty, 1996).
Kelompok Octocorallia terdiri dari tujuh bangsa (ordo) yaitu Stolonifera,
Telestacea, Alcyonacea, Coenothecalia, Trachypsammiacea, Gorgonacea dan
Pennatulacea. Sistem klasifikasi karang lunak Lobophytum strictum adalah
sebagai berikut (Ellis dan Sharon, 2005) : Filum : Coelentrata/Cnidaria Kelas :
Anthozoa Sub kelas : Octocorallia Ordo : Alcyonacea Sub ordo : Alcyoniina
Famili : Alcyoniidae Genus : Lobophytum Spesies : Lobophytum strictum
Lobophytum strictum merupakan koloni besar, tumbuh merambat, serta memiliki
kapitulum yang lebar. Polip dimorfik dan retraktil, serta memiliki koloni
berwarna kuning, krem atau kuning kehijauan yang merupakan perbedaan yang
kontras dengan jenis Alcyonaea lainnya (Manuputty, 1996).5
Transplantasi karang (coral transplantation) adalah
pencangkokan atau pemotongan karang hidup untuk dicangkok di tempat lain atau
di tempat yang karangnya telah mengalami kerusakan, bertujuan untuk pemulihan
atau pembentukan terumbu karang alami. Transplantasi karang berperan dalam
mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak, dan dapat pula dipakai
untuk membangun daerah terumbu karang baru yang sebelumnya tidak ada (Harriott,
1988 dalam Anonim, 2010)Kegiatan transplantasi di Indonesia telah dilakukan di Pulau Pari Kepulauan Seribu dengan menggunakan substrat keramik, beton dan gerabah. Tujuannya adalah untuk program percontohan dalam merehabilitasi pulau-pulau yang kondisi terumbu karangnya sudah rusak serta dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata laut, program pendidikan, penelitian dan uji coba dibidang perdagangan
Dimasa mendatang transplantasi karang akan memiliki banyak kegunaan antara lain: untuk melapisi bangunan-bangunan bawah laut sehingga lebih kokoh dan kuat untuk memadatkan spesies karang yang jarang atau terancam punah dan untuk kebutuhan pengambilan karang hidup bagi hiasan akuarium (Moka, 1995 dalam Anonim, 2010)