Jumat, 28 Maret 2014

ekosistem laut



 A.EKOSISTEM LAUT
 Mengenal Ekosistem Laut
Description: Ekosistem Laut
               Ekosistem laut merupakan salah satu ekosistem alamiah akuatik yang paling besar di planet bumi ini. Luas area laut memang mencakup hampir 80% wilayah bumi. Khusus untuk Indonesia yang merupakan salah satu Negara kepulauaan, luas territorial didominasi oleh lautan. Dengan demikian, bisa diasumsikan bahwa ekosistem laut memiliki peranan yang penting bagi rakyat Inodnesia dan juga bagi masyarakat dunia dalam skala yang lebih besar. Untuk lebih memahami ekosistem laut ini, berikut ciri-ciri yang bisa dicermati:
  1. Memiliki luas 2/3 wilayah bumi atau sekitar 70 sampai 80%.
  2. Kadar mineral yang sangat tinggi dan didominasi CI atau garam sebanyak 55%. Akan tetapi, masing-masing titik memiliki kadar garam yang bervariasi tergantung wilayah lautnya. Misalnya di laut tropika kadar garam tinggi tetapi di laut dengan iklim yang dingin kadar garam justru lebih rendah. 
  3. Terdapat variasi suhu di permukaan dan wilayah yang lebuh dalam.
   Jenis-Jenis Ekosistem Laut

   Ekosistem laut dibagi lagi ke dalam beberapa jenis ekosistem, yakni:
  1. Ekosistem Pantai, yang letaknya berhadapan langsung dengan daratan juga wilayah pasang surut.
  2. Ekosistem Estuari atau Muara, adalah titik dimana ekosistem laut dan ekosistem sungai bertemu.
  3. Ekosistem trumbu karang adalah jenis ekosistem yang didominasi bebatuan karang dan dihuni banyak organisme atau biota laut.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              
Pembagian daerah ekosistem air laut
  1. Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut:
    Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
  2. Daerah Neritik:
    Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
  3. Daerah Batial atau Daerah Remang-remang:
    Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.
  4. Daerah Abisal:
    Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi:
          Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
- hanyak minum
- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus
- sedikit mengeluarkan urine
- pengeluaran air terjadi secara osmosis
- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang
    B.TRUMBU KARANG
             Terumbu karang adalah ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, krustasea, ekhinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton. 
 Description:

       Tipe- Tipe Terumbu Karang : 
   1. Terumbu Karang Tepi (fringing reefs)
        Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter  dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), P. Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).
   2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
        Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus. Contoh: Great Barrier Reef (Australia), Spermonde (Sulawesi Selatan), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah).
   3. Terumbu karang cincin (atolls)
        Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin, terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone Rate (Sulawesi), Maratua (Kalimantan Selatan), Pulau Dana (NTT), dan Mapia (Papua).
   4. Terumbu karang datar/gosong terumbu (patch reefs) 
        Terumbu karang yang berkembang secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal dan tumbuh dari dasar pemukaan laut hingga atas permukaan laut. Terumbu karang sejenis ini bisa kalian temukan di Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) dan Kepulauan Ujung Batu (Aceh)
         Fungsi dan manfaat terumbu karang dan perannya Terhadap sistem perikanan
Terumbu karang merupakan ekosistem laut dangkal tropis yang paling kompleks dan produktif. Terumbu karang juga merupakan ekosistem yang rentan terhadap perubahan lingkungan, namun tekanan yang dialaminya semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk dan aktivitas masyarakat di wilayah pesisir. Tingginya tekanan ini diakibatkan oleh banyaknya manfaat dan fungsi yang disediakan oleh terumbu karang dengan daya dukung yang terbatas, sedangkan kebutuhan manusia terus bertambah sepanjang waktu.
Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting. Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut. Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan farmasi.
Manfaat Terumbu Karang untuk kita
1.         Sumber ikan dan makanan laut lainnya yang mengandung protein tinggi.
2.         Melindungi pantai dan penduduk dari hantaman ombak dan arus.
3.         Sumber penghasilan bagi nelayan (tangkapan ikan).
4.         Kekayaan pariwisata bahari yang berdaya jual tinggi (memancing, menyelam, snorkeling).
5.         Sumber kekayaan laut yang bisa digunakan sebagai obat-obatan alami.
6.         Sebagai laboratorium alam untuk pendidikan dan penelitian.
Ternyata terumbu karang itu banyak manfaatnya yaa.. kita patut bangga terhadap Negara kita Indonesia. karena sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari perairan yang pastinya terdapat kekayaan laut didalamnya, salah satunya adalah Terumbu Karang. Untuk itu kita sebagai masyarakat harus ikut peduli terhadap lingkungan dan melestarikan kekayaan yang dimiliki oleh Negara kita. 

    MAMPAAT TRUMBU KARANG DALAM EKOLOGI
a.  Penunjang Kehidupan
Oleh karena terumbu karang merupakan suatu ekosistem, maka ia menunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitar terumbu karang.  Dengan adanya terumbu karang maka tumbuhan dan hewan laut lainnya dapat tinggal, mencari makan dan berkembang biak di terumbu karang.
Contohnya hewan-hewan laut seperti lili laut, kerang, cacing, dan tumbuhan alga dapat menempel pada koloni karang keras.  Ikan-ikan dapat mencari makan dan bersembunyi dari incaran hewan pemangsa di balik koloni karang keras.

.  Mengandung Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
Jika hutan hujan tropis memiliki biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem lainnya dalam tingkatan spesies, terumbu karang memiliki biodiversitas tertinggi dalam tingkatan filum.  Terumbu karang juga  merupakan ekosistem dengan biodiversitas tertinggi dibandingkan ekosistem pesisir dan laut lainnya, dalam unit skala tertentu.  Artinya dalam luas 1 km2 di wilayah terumbu karang mengandung lebih banyak spesies dibandingkan dengan 1 km2 di wilayah laut dalam.
Terumbu karang di Indonesia terkenal dengan kekayaan dari biodiversitasnya.  Dari sekitar 800 spesies karang keras yang berhasil diidentifikasi di dunia, sekitar 450 di antaranya ditemukan di Indonesia.  Spesies ikan karang  Indonesia sendiri mencapai lebih dari 2.400 spesies (Tomascik dkk., 1997).
3.  Pelindung Wilayah Pantai
Terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau merupakan ekosistem yang saling berhubungan.  Terumbu karang-lah yang pertama kali menghalau ombak besar dari laut, agar tidak merusak daratan.  Kemudian ombak tiba di padang lamun maka energinya akan diperkecil lagi oleh daun-daun tumbuhan lamun.  Ketika ombak tiba di dekat pantai, maka akar dan batang pohon-pohon mangrove akan memperkecil lagi energi ombak, sehingga ombak tidak merusak pantai.  Dengan demikian kehidupan di sekitar pantai akan terlindung.  Terumbu karang bermanfaat dalam menghalangi pengikisan akibat energi ombak dan arus, sehingga masalah abrasi pantai akan lebih mudah diatasi.



4.  Mengurangi Pemanasan Global
Mungkin kita telah mengetahui bahwa hutan hujan tropis merupakan “paru-paru dunia” dimana menyerap gas CO2 hasil pembakaran sehingga mengurangi pemanasan pada bumi.  Terumbu karang pun dinilai memiliki peran yang sama, karena gas CO2 juga banyak diserap oleh air laut, dan selanjutnya melalui reaksi kimia dan bantuan karang, akan diubah menjadi zat kapur yang menjadi bahan baku terumbu (Muller-Parker & D’Elia, 1997).  Dalam proses yang disebut kalsifikasi ini, karang juga dibantu oleh zooxanthellae (tumbuhan bersel satu yang hidup di dalam jaringan tubuh karang).  Bagaimana hal itu dapat terjadi akan diterangkan di bagian Biolog Karang.

C.PYRAMID
PEROSES PEMBUATAN PYRAMID
Description: http://i14.photobucket.com/albums/a338/ypratama/KMD/raphael_45b7f21cbf85f.pngSeorang arsitek Perancis mengklaim telah menguak cara pembuatan Piramid Besar Khufu yang dilakukan bangsa Mesir kuno ribuan tahun lalu. Menurutnya, pembangunan piramid dilakukan dari bagian dalam dan bukan dengan konstruksi dari luar seperti digambarkan para ahli selama ini.

Konstruksi piramid raksasa yang dibangun Khufu, dikenal juga dengan nama Cheops, 4500 tahun lalu telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Piramid setinggi 137 meter tersebut tersusun dari sekitar 3 juta buah batu yang masing-masing beratnya 2,5 ton

Description: http://i808.photobucket.com/albums/zz8/hatzcore/pyramid-17.jpg



Dengan teknik tersebut, untuk membangun makam raja sebesar itu, ia memperkirakan hanya dibutuhkan 4.000 orang. Perkiraan ini jauh lebih kecil daripada prediksi para ahli sebelumnya yang diperkirakan mencapai 100 ribu orang. Houdin berencana untuk membuktikan teorinya dengan cara melakukan uji coba langsung tanpa merusak pyramid.
PENGERTIAN PIRAMID
              Piramida Mesir adalah sebutan untuk piramida yang terletak di mesir yang dikenal sebagai "negeri piramida" sekalipun ditemukan situs piramida dalam jumlah besar di semenanjun yukatan  yang merupakan pusat peradaban maya
Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja mesir kuno yang dikenal dengan nama firaun. Namun demikian, berabad abad lalu piramida sering digunakan sebagai sasaran penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja membawa harta kekayaannya dan segala macam artepak guna di alam baka, sekalipun diberi perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya. Sehingga pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para bangsawan ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam Raja tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan lengkap.
Piramida pun tidak dibuat sembarangan. Para insinyur Mesir kuno menghitung dulu jarak piramida dengan matahari, karena matahari adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan masyarakat Mesir kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui kehebatan mereka dalam membangun piramida yang termasuk tujuh keajaiban dunia ini. Waktu, harta, dan tenaga yang dikeluarkan demi pembangunan piramida pun luar biasa banyaknya. Pembangunan piramida membutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun dan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak, dan banyak yang nyawanya melayang. Piramida terbesar berada di Giza.
D.SOFT CORAL (KARANG LUNAK )
               Karang lunak merupakan bagian dari ekosistem terumbu karang yang dianggap penting dan merupakan komponen kedua terbesar sesudah karang batu serta mempunyai peranan yang penting dalam ekologi terunbu karang, seperti memberikan kontribusi pada pembentukan terumbu (Manuputty, 2002). Penelitian karang lunak telah banyak dilakukan terutama penelitian tentang kandungan bioaktif yang terdapat dalam karang lunak. Mengingat banyaknya peranan karang lunak yang dimanfaatkan sebagai bahan senyawa bioaktif masih berasal dari alam maka pengendalian stok di alam perlu dilakukan secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kelestariannya adalah melakukan transplantasi dengan fragmentasi buatan.
               Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai Januari 2011 di Laboratorium Pusat Studi Ilmu Kelautan IPB, Ancol, Jakarta Utara menggunakan perlakuan pencahayaan yang berbeda pada kolam pengamatan. Kolam yang pertama dibiarkan terbuka dan kolam yang kedua ditutup menggunakan terpal. Data pengukuran diolah menggunakan software Image J dan Microsoft Office Excel 2007. Data total pertumbuhan karang lunak dianalisis menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Pengukuran karang lunak meliputi pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan, dan tingkat kelangsungan hidup.
               Pada kolam yang terbuka, tingkat kelangsungan hidup Lobophytum strictum mencapai 100% sampai akhir penelitian, sedangkan pada kolam tertutup (tanpa cahaya) hanya mampu bertahan selama 8 minggu sebesar 62,5%. Pertumbuhan panjang rata-rata karang lunak selama penelitian berkisar antara (5,95±0,31cm) sampai (10,04±0,6cm). Pada awal penelitian lebar rata-rata fragmen pada kolam terbuka memiliki nilai (5,27 ± 0,51 cm) dan pada akhir penelitian minggu ke-12 lebarnya bertambah menjadi (6,84 ± 0,72 cm). Pertumbuhan panjang dan lebar rata-rata kolam tertutup mengalami penurunan setiap minggu. Pada akhir penelitian, panjang karang lunak berkurang sebesar 3,55 cm sedangkan lebarnya berkurang 4,28 cm.
                 Cahaya matahari berperan penting dalam kehidupan karang lunak, hal ini dikarenakan adanya mikrosimbion zooxhantellae yang memerlukan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa kelangsungan hidup karang lunak pada kolam terbuka lebih baik daripada kolam tertutup. Hasil analisa ragam untuk pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan panjang Lobophytum srictum mendapatkan hasil yang berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa pencahayaan berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang karang lunak Lobophytum srictum.
                Pertumbuhan Karang Lunak Semua organisme hidup mengalami tumbuh dan berkembang. Buddemeir 1978 in Suharsono (1984) pertumbuhan bagi karang dapat diartikan sebagai perubahan massa per satuan waktu, perubahan volume per satuan waktu, dan perubahan area permukaan per satuan waktu. Kecepatan tumbuh karang lunak bervariasi dan tergantung dari jenis, tempat tumbuh dan faktor lain yang berpengaruh. Secara global, terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan bersuhu rata-rata tahunan 25-32 °C, dan dapat mentoleransi suhu sampai dengan 36-40 °C. Efek dari perubahan suhu pada karang dapat menyebabkan turunnya respon makan, mengurangi rata-rata reproduksi, banyak mengeluarkan lendir, dan proses fotosintesis atau respirasi berkurang (Haris, 2001).10

                 Karang Lunak Lobophytum strictum Terumbu karang merupakan ekosistem di perairan tropis yang kaya akan biota-biota penyusunnya, dengan keanekaragaman jenis yang tinggi. Salah satu biota penyusun terumbu karang adalah karang lunak (Octocorallia, Alcyionacea). Kelompok ini diwakili oleh suku Alcyoniidae yang merupakan kelompok karang lunak yang tersebar luas di perairan Indo-Pasifik Barat dalam jumlah besar (Bayer, 1956 in Manuputty, 1996). Kelompok Octocorallia terdiri dari tujuh bangsa (ordo) yaitu Stolonifera, Telestacea, Alcyonacea, Coenothecalia, Trachypsammiacea, Gorgonacea dan Pennatulacea. Sistem klasifikasi karang lunak Lobophytum strictum adalah sebagai berikut (Ellis dan Sharon, 2005) : Filum : Coelentrata/Cnidaria Kelas : Anthozoa Sub kelas : Octocorallia Ordo : Alcyonacea Sub ordo : Alcyoniina Famili : Alcyoniidae Genus : Lobophytum Spesies : Lobophytum strictum Lobophytum strictum merupakan koloni besar, tumbuh merambat, serta memiliki kapitulum yang lebar. Polip dimorfik dan retraktil, serta memiliki koloni berwarna kuning, krem atau kuning kehijauan yang merupakan perbedaan yang kontras dengan jenis Alcyonaea lainnya (Manuputty, 1996).5
                 Transplantasi karang (coral transplantation) adalah pencangkokan atau pemotongan karang hidup untuk dicangkok di tempat lain atau di tempat yang karangnya telah mengalami kerusakan, bertujuan untuk pemulihan atau pembentukan terumbu karang alami. Transplantasi karang berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak, dan dapat pula dipakai untuk membangun daerah terumbu karang baru yang sebelumnya tidak ada (Harriott, 1988 dalam Anonim, 2010)
                 Kegiatan transplantasi di Indonesia telah dilakukan di Pulau Pari Kepulauan Seribu dengan menggunakan substrat keramik, beton dan gerabah. Tujuannya adalah untuk program percontohan dalam merehabilitasi pulau-pulau yang kondisi terumbu karangnya sudah rusak serta dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata laut, program pendidikan, penelitian dan uji coba dibidang perdagangan
                 Dimasa mendatang transplantasi karang akan memiliki banyak kegunaan antara lain: untuk melapisi bangunan-bangunan bawah laut sehingga lebih kokoh dan kuat untuk memadatkan spesies karang yang jarang atau terancam punah dan untuk kebutuhan pengambilan karang hidup bagi hiasan akuarium (Moka, 1995 dalam Anonim, 2010)